Selasa, 25 Januari 2011

Rudal Yakhont di atas Fregat Van Speijk class, KRI Oswald Siahaan-354

JAKARTA - Mulai 2011, TNI AL makin percaya diri dengan masuknya rudal anti kapal Yakhont di jajaran persenjataan KRI. Rudal Yakhont, yang dipasang di KRI Oswald Siahaan-354, tidak asing lagi di dunia maritim internasional. Misil antikapal berkecepatan supersonik buatan Rusia ini memiliki daya jelajah hingga 300 kilometer.

Uji coba penembakan Yakhont akan dilakukan tahun ini. "Nanti kita coba. Kini sedang dilakukan persiapan," kata Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana (TNI) Soeparno, di Mabes TNI AL, Cilangkap, Selasa (25/1). Ia tak menyebut tanggal pastinya. Menurut dia (mengumpamakan), rudal ini bisa menembak sasaran di Yogyakarta dari Surabaya.





Rudal ini memiliki kemampuan yang tak dimiliki misil lain, yakni kecepatan maksimum 2,5 Mach. Menurut Wikipedia, Yakhont digunakan tiga negara: Rusia, Vietnam, dan Indonesia. Rusia juga akan menjual Yakhont ke Suriah.

Soeparno mengatakan sasaran ujicoba Yakhnot nanti adalah kapal tua jenis LST buatan Amerika Serikat. Untuk pemusnahan itu, TNI AL mengaku perlu mendapat izin dari AS. "Sasarannya sudah disetujui oleh AS. Jadi, sasarannya adalah satu kapal yang dihapus," katanya.

Asisten Perencanaan KSAL, Laksamana Muda (TNI) Among Margono, mengatakan Yakhont merupakan misil strategis. "Untuk membeli saja melalui tujuh instansi di Rusia dan harus dengan persetujuan Presiden Rusia," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar